Home » , » MAKALAH "FILSAFAT ILMU"

MAKALAH "FILSAFAT ILMU"


FILSAFATILMU
Filsafat
            Filsafat dalam bahasa Inggris, yaituphilosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia,yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarikkepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan,pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cintakebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos(filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi yang berartipencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan danpenyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal danhukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri danakal sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual.
            Filsafat,terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikirpikirdan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dantidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban ataspertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat munculdi Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia,Yudea (Israel) atau Mesir.
Sebelum Socrates ada satu kelompok yang menyebut diri mereka sophist(kaum sofis) yang berarti cendekiawan. Mereka menjadikan persepsi manusia sebagai ukuran realitas dan menggunakanhujah- ujah yang keliru dalam kesimpulan mereka. Sehingga kata sofis mengalamireduksi makna yaitu berpikir yang menyesatkan. Socrates karena kerendahan hatidan menghindarkan diri dari pengidentifikasian dengan  kaum sofis, melarang dirinya disebut denganseorang sofis  (cendekiawan). Olehkarena itu istilah filosof tidak pakai orang sebelum Socrates (Muthahhari,2002). 
            Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimilikimanusia. Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis danfilsafat praktis. Filsafat teoretis mencakup:
1)     ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi,ilmu pertambangan, dan astronomi;
2)      ilmu eksakta dan matematika;
3)     ilmu tentang ketuhanan dan metafisika.
Filsafat praktismencakup:
1)      norma- norma (akhlak);
2)      urusan rumah tangga;
3)      sosial dan politik.
            Defenisi kata filsafat bisadikatakan merupakan sebuah masalah falsafi pula. Menurut para ahli logikaketika seseorang menanyakan pengertian (defenisi/hakikat) sesuatu, sesungguhnyaia sedang bertanya tentang macam-macam perkara. Tetapi paling tidak bisadikatakan bahwa “falsafah” itu kira-kira merupakan studi yang didalami tidakdengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi denganmengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk ini, memberikanargumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu dan akhirnya dariproses-proses sebelumnya ini dimasukkan ke dalam sebuah dialektika. Dialektika ini secara singkat bisadikatakan merupakan sebuah  bentukdaripada dialog.

Adapun beberapapengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:
  1. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
  1. Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara nyata.
  1. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan sumber daya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya.
  1. Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
  1. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang Anda katakan dan untuk menyatakan apa yang Anda lihat. Plato (427–348 SM) menyatakan filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli. Sedangkan Aristoteles (382–322 SM) mendefenisikan filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Sedangkan filosof lainnya Cicero (106–043 SM) menyatakan filsafat ialah ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialah ilmu pengetahuan terluhur dan keinginan untuk mendapatkannya.
Setidaknya ada tiga karakteristik berpikirfilsafat yakni:
  1. Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin tahu hakikat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin yakin apakah ilmu ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa sombong dan paling hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates menyatakan dia tidak tahu apa-apa.
  1. Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak saja begitu percaya bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu itu benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus dimulai dengan menentukan titik yang benar.
  1. Spekulatif: dalam menyusun sebuah lingkaran dan menentukan titik awal sebuah lingkaran yang sekaligus menjadi titik akhirnya dibutuhkan sebuah sifat spekulatif baik sisi proses, analisis maupun pembuktiannya. Sehingga dapat dipisahkan mana yang logis atau tidak. Sir Isacc Newton, seorang ilmuwan yang sangat terkenal

Dalam filsafat secara sistematis terbagi menjaditiga bagian besar yakni:
a)      bagian filsafat yang mengkaji tentang ada (being),
b)      bidang filsafat yang mengkaji pengetahuan (epistimologi dalamarti luas),
c)      bidang filsafat yang mengkaji nilai-nilai menentukan apa yangseharusnya dilakukan manusia (aksiologi).

Filsafat Ilmu
            Filsafat mengambil peran pentingkarena dalam filsafat kita bisa menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja(kompleksitas, mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiranserta gagasan-gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah danintelektual (Bagir, 2005).
            Menurut kamus Webster New WorldDictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinyamengetahui. Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui dansering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melaluiintuisi atau kepercayaan. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahanmakna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dari observasi,kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menetukan sifat dasar atauprinsip apa yang dikaji. Sedangkandalam bahasa Arab, ilmu (ilm) berasal dari kata alima yang artinya mengetahui.Jadi ilmu secara harfiah tidak terlalu berbeda dengan science yang berasal darikata scire. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda denganscience (sains). Sains hanyadibatasi pada bidang-bidang empirisme– positiviesme sedangkan ilmu melampuinyadengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika (Kartanegara, 2003).
            Berbicaramengenai ilmu (sains) maka tidak akan terlepas dari filsafat. Tugas filsafatpengetahuan adalah menunjukkan bagaimana “pengetahuan tentang sesuatusebagaimana adanya”. Will Duran dalam bukunya The story of Philosophymengibaratkan bahwa filsafat seperti pasukan marinir yang merebut pantai untukpendaratan pasukan infanteri. Pasukan infanteri inilah sebagai pengetahuan yangdi antaranya ilmu. Filsafat yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatankeilmuan.
            Semua ilmu baik ilmu alam maupunilmu sosial bertolak dari pengembangannya sebagai filsafat. Nama asal fisikaadalah filsafat alam (natural philosophy) dan nama asal ekonomi adalah filsafatmoral (moral philosophy). Issac Newton (1642-1627) menulis hukum-hukum fisikasebagai Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1686) dan Adam Smith(1723-1790) Bapak Ilmu Ekonomi menulis buku The Wealth Of  Nation (1776) dalam fungsinya sebagaiProfessor of Moral Philosophy di Universitas Glasgow.
            Tahap terakhir Inilah karakteristiksains yang paling mendasar selain matematika. Filsafat ilmu adalah bagian darifilsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistimologi. Epistimologiberasal dari bahasa Yunani yakni episcmc yang berarti knowledge, pengetahuandan logos yang berarti teori. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh J.F.Ferier tahun 1854 yang membuat dua cabang filsafat yakni epistemology danontology (on = being, wujud, apa + logos = teori ), ontology ( teori tentangapa).

Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir, Guru Besar Pasca Sarjana dalam FilsafatIlmu, Penelitian dan kebijakan dalam bukunya Filsafat Ilmu, Positivisme, Postpositivisme,dan Postmodernisme Edisi II menyatakan bahwa, perkembangan filsafat ilmu yangsangat pesat dari tahun 1960 sampai dengan tahun 1995 adalah satu buktitumbuhnya upaya telaah dari pengukuran kuantitatif ke meta-science.Perkembangan filsafat ilmu itu terus berlanjut sampai dengan tahun 2000 dalamkonteks postmodernisme, dimana konstruksi, struktur dan paradigma menjadiberkembang berkelanjutan; selalu terjadi rekonstruksi berkelanjutan, terjadidekonstruksi, berkembang pemikiran post struktural dan post paradigmatik, danlogika study berkembang menjadi non standar logic.
Filsafat Ilmusebagaimana dimaksud di atas adalah bertugas memberi landasan filosofis untukminimal memahami berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu, sampaimembekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Secara substantif fungsipengembangan tersebut memperoleh pembekalan dari disiplin ilmu masing-masing,agar dapat menampilkan substantif. Selanjutnya secara teknis diterapkan dengandibentuk metodologi, pengembangan ilmu dapat mengoperasionalkan pengembangankonsep tesis, dan teori ilmiah dari disilpin ilmu masing-masing.
Dengan demikianmaka Filsafat Ilmu akan sangat menambah wawasan bagi yang menggelutinya,artinya orang yang mendalami filsafat ilmu akan berwawasan luas, baik dalamarti filosofik, teoritik, metodologic, maupun teknis operasional.
Filsafat Ilmumemiliki empat obyek telaahan. Dua obyek menelaah substansinya, dan dua obyeklainnya menelaah instrumentasinya. Dua yang pertama (telaah substansi) adalahFakta atau kenyataan; dan kebenaran. Sedangkan dua yang terakhir (telaahinstrumentasi) adalah Uji konfirmasi; dan Logika Inferensi.
Filsafat Ilmusebagaimana dimaksudkan di atas memiliki cabang-cabang utama ataupundasar-dasar utama filsafat ilmu yaitu Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.Ketiga cabang ataupun dasar-dasar utama inilah yang akan menjadi obyek bahasanyang akan penulis sampaikan pada makalah ini.
ONTOLOGI
Di antara lapanganpenyelidikan kefilsafatan yang paling kuno adalah Ontologi sebab persoalanpaling awal dalam permulaan pemikiran Yunani adalah pemikiran di bidangOntologi. Pemikiran paling tua dalam kaitannya dengan Ontologi adalah pemikiranThales atas air yang adalah merupakan substansi terdalam yang merupakan asalmula dari segala sesuatu.
Kata Ontologiberasal dari perkataan Yunani : On = being, dan logos = logic. Jadi Ontologiadalah the theory of being qua being (theori tentang keberadaan sebagaikeberadaan) atau sebagaimana disebutkan oleh Louis O. Kattsoff dalam Element ofFilosophy menyatakan bahwa, Ontologi itu mencari ultimate reality sebagaimanayang dilakukan oleh Thales yang menyatakan bahwa, asal mula semua benda hanyasatu saja yaitu air. Pendapat lain menyebutkan bahwa Ontologi berasal dari kataOntos yang artinya adalah sesuatu yang berwujud dan logos adalah ilmu. JadiOntologi adalah ilmu tentang yang ada.
Berbicara secarapanjang lebar tentang Ontologi sebagaimana disebutkan oleh DR.Amsal Bakhtiar, MA. dalam bukunya Filsafat Ilmu, menyatakanbahwa, orang akan menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikatdari segala yang ada ini ? Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua macamkenyataan. Yang pertama, kenyataan yang berupa materi (kebenaran) dan yangkedua, kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan).
Pendapat senadadikemukakan oleh Prof. Dr. Noeng Muhadjir, yang menyatakan bahwa Ontologi obyekbahasannya adalah yang ada. Study tentang yang ada pada dataran study filsafatpada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Ontologi membahas tentang yangada yang tidak terikat oleh suatu perwujudan tertentu; yang universal; danberupaya mencari inti yang termuat dalam kenyataan atau yang meliputi semuarealita dalam semua bentuknya.
Sementara ituJujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu Dalam Perspektif, menyatakan bahwaOntologi membahas apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu,atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Atausebagaimana Jujun sebutkan dalam bukunya Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populeryang menyatakan bahwa, Ontologi sama dengan hakikat apa yang dikaji atau dalambentuk pertanyaaan : Apakah hakikat kenyataan ini sebenar-benarnya ?
Dari beberapapenjelasan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnyaberbicara tentang Ontologi adalah berbicara tentang hakikat ataupun kenyataan(realita) sesuatu yang ada, baik yang jasmani maupun yang rohani. Hanya sajayang menjadi persoalan adalah pembicaraan tentang hakikat ataupun kenyataan(realita) sesuatu sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkinada. Hakikat adalah realitas; realitas adalah ke-real-an. Riil artinyakenyataan yang sebenarnya. Jadi hakikat adalah kenyataan sebenarnya tentangsesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang menipu, juga bukankenyataan yang berubah.
Dari pembahasan diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa obyek formal dari Ontologi adalah hakikatselurh realita. Untuk melihat hakikat realitas, Prof. Dr. H. Noeng Muhadjirmenyatkan bahwa ada dua pendekatan yang dilakukan oleh para Filoshop, yaitu dengan:
1. PendekatanKuantitatif. Pendekatan Kuantitatif ini realitas tampil dalam kuantitas ataujumlah. Dalam hal ini telaahnya akan menjadi telaah sebagai berikut :
a. Monoisme
b. Paralelisme/Dualisme
c. Pluralisme
2. PendekatanKualitatif. Pendekatan ini, realitas akan tampil tidak dalam bentuk jumlah,tetapi dalam bentuk kualitas. Pendekatan ini melahirkan aliran-aliran sebagaiberikut :
a. Materialisme
b. Idealisme
c. Naturalisme
d. Hylomorphisme.
Kedua pendekatantersebut di atas, pada gilirannya melahirkan paham-paham tersendiri dalambidang Ontologi sesuai dengan pendekatan-pendekatannya dan untuk pembahasannyadapat dilihat uraian berikut ini :
1. Monoisme
Paham inimenganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu adalah satu saja,tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber asal, baik yangasal berupa materi ataupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikatmasing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya merupakansumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan yang lainnya.
2. Paralelisme /Dualisme
Paham ini adalahmerupakan kebalikan dari paham monoisme. Kalau paham monoisme menyatakan bahwahakikat yang ada itu adalah satu, maka paham paralelisme/dualisme menyatkanbahwa hakikat yang ada itu ada dua. Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiridari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikatruhani, benda dan ruh, dan ruh bukan muncul dari benda, sama-sama hakikat.Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama asaldan abadi. Hubungan keduanya menciptakan kehidupan dalam alam ini. Contoh yangpaling jelas tentang adanya kerjasama kedua hakikat ini ialah dalam dirimanusia. Tokoh dari paham ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagaiBapak Filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah duniakesadaran (ruhani) dan dunia ruang (kebendaan). Descartes terkenal denganteorinya Cogito Descartes (metode keraguan Descartes/Cartesian Doubt). SelainDescartes, ada juga Benedictus De Spinoza (1632-1677 M), dan Gitifried WilhelmVon Leibniz (1646-1716 M).
3. Pluralisme
Paham iniberpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralismebertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanyanyata. Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and Religion dikatakan sebagaipaham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur,lebih dari satu atau dua entitas. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalahAnaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada ituterbentuk dan terdiri atas 4 unsur, yaitu tanah, air, api dan udara. Tokohmodern aliran ini adalah William James (1842-1910 M), kelahiran New York danterkenal sebagai seorang pshikolog dan filosof Amerika. James mengatakan bahwa,tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yangsendiri-sendiri, lepas dari akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalanterus, dan segala yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itusenantiasa berubah, karena dalam prakteknya apa yang kita anggap benar dapatdikoreksi oleh pengalaman berikutnya. Oleh karena itu, tiada kebenaran yangmutlak, yang ada adalah kebenaran-kebenaran, yaitu apa yang benar dalampengaalaman-pengalaman yang khusus, yang setiap kali dapat diubah olehpengalaman berikutnya.
4. Materialisme
AliranMaterialisme (dan termasuk aliran Idealisme pada bahasan berikutnya) dalampandangan Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir adalah bahagian dari pendekatankualitatif, sedangkan menurut Dr. Amsal Bakhtiar, MA.Aliran Materialisme adalah salah satu aliran dari Monoisme yang dalam kategoriNoeng Muhadjir termasuk dalam kategori pendekatan kuantitatif. Terlepas darihal tersebut di atas, paham ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalahmateri bukan ruhani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme.Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang adahanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah merupakan suatu kenyataanyang berdiri sendiri. Jiwa atau ruh itu hanyalah merupakan akibat saja dariproses gerakan kebenaran dengan salah satu cara tertentu. Aliran pemikiran inidipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM). Ia berpendapat bahwaunsur asal adalah air karena pentingnya air bagi kehidupan. Anaximander(585-528 SM) berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwaudara adalah merupakan sumber dari segala kehidupan. Demokritos (460-370 SM)berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya,tak dapat dihitung dan amat halus. Atom-atom inilah yang merupakan asalakejadian alam.
5. Idealisme
Aliran Idealiesmeatau disebut juga aliran spritualisme sebagai lawan dari aliran materialismeadalah satu aliran yang berpandangan bahwa hakikat kenyataan yang beranekaragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatuyang tidak terbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatujenis dari pada penjelmaan ruhani. Alasan aliran ini menyatakan bahwa hakikatbenda adalah ruhani, spirit atau sebangsanya adalah :
a. Nilai ruh lebihtinggi daripada badan, lebih tinggi jilainya dari materi bagi kehidupanmanusia. Ruh dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya, sedangkan materihanyalah badannya, bayangan atau penjelamaan.
b. Manusia lebih dapat memahami dirinya daripada dunia luar dirinya.
c. Materi ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada, yang adaenergi itu saja.
Pandangan ini dipelopori oleh Plato (428-348 SM) dengan teori idenya. Menurutnya,tiap-tiap yang ada di alam mesti ada idenya yaitu konsep universal dari tiapsesuatu. Selainnya, ada Aristoteles (348-322 SM) yang memberikan sifatkeruhanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide itu sebagai sesuatutenaga yang berada dalam benda-benda itu sendiri dan menjalankan pengaruhnyadari dalam benda itu. Pada Filsafat Modern, pandangan ini dapat dilihat padaGeoge Berkeley (1685-1753 M) yang menyatakan obyek-obyek fisis adalah ide-ide.Kemudian Immanuel Kant (1724-1804 M), Fichte (1762-1814 M), Hegel (1770-1831M), dan Schelling (1775-1854 M).
6. Naturalisme
Paham ini menolakyang ada yang supernatural, menolak yang mental, dan menolak universalplatonik. Sejak tahun 1960 sebagaimana disebutkan oleh Noeng Muhadjir, banyakkarya ontologi yang dipengaruhi oleh filosof naturalist, Williard Van OrmanQuine.
7. Hylomorphisme
PahamHylomorphisme diketengahkan pertama kali oleh Aristoteles dalam bukunya DeAnima. Dalam tafsiran-tafsiran para ahli selanjutnya dipahami sebagai upayamencari alternatif bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek materialisme darimental.
8. Nihilisme
Nihilisme berasaldarti bahasa latin yaitu nothing atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidakmengakui validitas alternatif yang positif. Doktrin tentang Nihilisme telah adasejak zaman Yunani Kuno oleh Gorgias (483-360 SM) yang memberikan tigaproposisi tentang realitas. Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis. Realitasitu sebenarnya tidak ada. Kedua, Bila sesuatu itu ada, ia tidak dapatdiketahui, sebab penginderaan itu tidak dapat dipercaya. Penginderaan adalahsuatu illusi. Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akandapat kita beritahu kepada orang lain. Tokoh senteralnya adalah FriedrichNietzche (1844-1900 M) dengan teori monumentalnya dalam dunia Kristiani : Tuhansudah mati.
9. Agnotisisme
Paham inimengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikatmateri maupun hakikat ruhani. Aliran ini dengan tegas menyangkal adanya suatukenyataan mutlak yang bersifat trancendent. Tokohnya antara lain adalah SorenKierkegaar, Heidegger, Sarter, dan Jaspers.
EPISTEMOLOGI
Prof. Dr. H. NoengMuhadjir menyatakan bahwa Ontologi berupaya mencari secara reflektif tentangyang ada, sedangkan epistemologi membahas tentang terjadinya dan kesahinan ataukebenaran ilmu. Hal yang hampir sama dikemukakan oleh Amsal Bakhtiar yangmenyatakan bahwa Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yangberurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dandasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuanyang dimiliki.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana cara untuk mendapatkan ilmupengetahuan itu dan bagaimana melakukan pembenaran terhadapnya. Ada dua teoripembenaran tradisional ilmu pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh NoengMuhadjir. Pembenaran pertama ialah teori koherentisisme dan yang kedua adalahteori foundationalisme.
Para penganutteori foundationalisme klasik berpendapat bahwa semua pengetahuan danpembenaran yang diyakini itu sepenuhnya berlandaskan pada pengetahuan danpembenaran noninferensial. Maksudnya : Pembenaran hari ini turun hujandimaksudkan hanya membenarkan turun hujan; tetapi tidak ada maksud meramalkanbahwa hari lain dengan konmdisi yang sama akan juga turun hujan.
Berbeda halnyadengan penganut pahan koherentisisme yang memandang bahwa yang diyakini itutidak akan terlepas dari lingkaran dari semua yang diyakini. Yang diyakininya :tampilan kaya akan dihormati. Jajan di warung Tegal tak mau. Dikenal orangmiskin tak mau, malu dikira miskin pula. Menurut teori ini sesuatu yangdiyakini itu tidak terlepas dari keseluruhan sistem yang diyakininya, sehinggapembenaran terhadap sesuatu yang diyakini, dapat dilacak keterkaitannya dengankeseluruhan sistem yang diyakininya.
Untuk mendapatkanilmu pengetahuan tersebut yang diperoleh manusia melalui akal, indera, dan lainsebagainya mempunyai metode tersendiri dalam teori pengatahuan. Ada sejumlahteori untuk mendapatkannya, antara lain :
1. Metode Induktif
Metode Induktifyaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasidisimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Dan menurut suatu pandanganyang luas diterima, ilmu-ilmu empiris ditandai oleh metode induktif, suatuinferensi bisa disebut induktif bila bertolak dari pernyataan-pernyataantunggal, seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampaipada pernyataan-pernyataan universal.
2. Metode Deduktif
Metode Deduktifialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebihlanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut . Hal-hal yang harus ada dalammetode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulanitu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teoritersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan denganteori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiriskesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
3. MetodePositivisme
Metode inidikeluarkan oleh August Comte (1798-1857 M). Metode ini berpangkal dari apayang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia mengenyampingkan segalauraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Oleh karena itu, ia menolakmetafisika. Apa yang diketahui secara positif, adalah segala yang tampak dansegala gejala. Dengan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmupengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala saja. Menurutnya perkembanganpemikiran manusia itu berlangsung dalam tiga tahap yaitu : tahap teologis,tahap metafisis dan tahap positivistis.
4. MetodeKontemplatif
Metode inimengatakan adanya keterbatasn indera dan akal manusia untuk memperolehpengetahuan, sehingga obyek yang dihasilkanpun akan berbeda-beda harusnyadikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yangdiperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi sepertiyang dilakukan oleh Al-Ghozali.
5. MetodeDialektis
Dalam filsafat,dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihanfilsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannyadiskusi logika. Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkankaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistemik tentang ide-ideuntuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.
AKSIOLOGI
Sejarah mencatatbahwa ilmu pengetahuan adalah merupakan satu alat yang sangat diperlukan olehummat manusia dalam situasi dan kondisi apapun ia berada sebab dengan ilmupengetahuan segala urusan akan dengan mudah dapat dilakukan dan tujuan yanghendak dicapai akan dapat tercapai dalam waktu yang relatif singkat. Olehkarena itulah maka dalam ajaran agama Islam disebutkan Allah SWTakan meninggikan derajat orang yeng berilmu pengetahuan beberapa derajatdan bahkan lebih tinggi derajatnya daripada Malaikat Nabinya juga bersabda :Kalau anda ingin hidup bahagia dan selamat di dunia maka raihlah ilmupengetahuan, dan apabila anda ingin hidup bahagia dan selamat di akahirat makaraihlah ilmu pengetahuan, dan apabila anda ingin bahagia dan selamat di duniadan akhirat bersamaan maka raihlah ilmu pengetahuan.
Perkembangan ilmupengatahuan yang dibarengi dengan berkembangnya tekhnologi telah membawa duadampak yang saling berlawanan bagi ummat manusia. Pada satu sisi memberikandampak positif yang sangat besar sebab memberikan kemudahan dan kesejahteraanbagi segenap ummat manusia yang memakainya. Namun pada sisi lain kemajuan ilmupengetahuan dan tekhnologi ini telah membawa malapetaka bagi ummat manusiaseperti terjadinya perang dengan korban ribuan bahkan jutaan ummat manusia danlain sebagainya.
Oleh karena itulah maka ilmu pengetahuan yang pada dasarnya adalah bebas nilai,menjadi tanggungjawab bagi para ilmuan untuk mengisinya dengan nilai-nilaiagama dan kemanusiaan, sehingga ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut dapatmengabdi untuk kemanusiaan dan perbaikan kesejahteraan ummat manusia, bukanjustru untuk merusak dan membinasakan kemanusian dan alam sekitar. Untukmengenal apa yang dimaksud dengan Aksiologi, ada beberapa definisi tentangAksiologi, sebagai berikut :
1. Aksiologiberasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berartiteori. Jadi Aksiologi adalah teori tentang nilai.
2. Sedangkan arti Aksiologi yang terdapat dalam bukunya Jujun S. Suriasumantri,Filsafat Ilimu Sebuah Pengantar Populer, bahwa aksiologi diartikan sebagaiteori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
3. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian. Pertama, moral conduct,yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus yakni etika. Kedua,esthetic exepression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkankeindahan. Ketiga, sosio political life, yaitu kehidupan sosial politik, yangakan melahirkan filsafat sosial politik.
4. Aksiologi disamakan dengan Value dan Valuation yang artinya Nilai baiksebagai kata benda abstrak, kata benda konkrit maupun kata kerja.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa aksiologi itupermasalaaaahan sesungguhnya adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalahsesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apayang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahanetika dan estetika.
Apabila nilai,etika dan estetika ini dapat diterapkan dalam dunia ilmu pengetahuan dantekhnologi maka dapat dipastikan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi ituakan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi ummat manusia. Namunapabila sebaliknya yang terjadi, dimana para ilmuan tidak dapat memberikan danbahkan mengontrol kemajuan ilmu pengatahuan dan tekhnologi dengan nilai, etikadan estetika, maka kehancuran ummat manusialah yang akan terjadi. Kemajuan ilmupengatahuan bukannya akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, tetapi justru akanmenjadi laknat yang akan menghancurkan kemanusiaan dan alam semesta.
Oleh karena itulahmaka peran agama sangatlah diperlukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dantekhnologi sebab agama akan memberikan arah dan tujuan yang jelas dan bemanfaatbagi manusia dan alam sekitar. Dalam pandaangan agama Islam sebagaimana seringdisampaikan oleh para pemikir muslim komtemporer, Islamisasi ilmu pengetahuandan tekhnologi mutlak diperlukan.











KESIMPULAN

Dari Pembahasanmateri, akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan Filsadalahsebagai berikut:
*     Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy,adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiriatas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) danshopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis,inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan ataukebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos (filosof) dalampengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi yang berarti pencarian yang dilakukanoleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafatmenunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan denganakal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Manusiafilosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal sebagaimana iajuga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual.
*      
1. Ontologi,Epistemologi dan Aksiologi adalah merupakan cabang-cabang dan dasar-dasar utamadaripada Filsafat Ilmu, oleh karena itu maka setiap berbicara tentang Filsafatilmu pastilah salah satunya membicarakan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.
2. Ontologi adalahberbicara tentang hakekat ataupun kenyataan (realita) sesuatu yang ada baikyang jasmani maupun yang rohani. Untuk dapat melaihat hakekat realitas maka adadua pendekatan utama, yaitu Pertama, Pendekatan Kuantitatif dan Kedua,Pendekatan Kualitatif. Ontologi adalah lapangan penyelidikan kefilsafat palingkuno dalam sejarah peradaban ummat manusia.
3. Epistemologiadalah membahas tentang terjadinya dan kesahihan atau kebenaran yang berurusandengan hakikat dan lingkup pengetahuan. Adapun cara untuk mendapatkan ilmupengetahuan dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode induktif,deduktif, positivistik, Kontemplatif dan Dialektis.
4. Aksiologiadalah berbicara tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yangdimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yangdinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahanetika dan estetika. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi haruslah diberinilai-nilai agama dan kemanusiaan. Oleh karena itu sangat tepat apa yangdisebut dengan �Islamisasi Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi�***.
DAFTARBACAAN
Bakhtiar, Amsal,Dr., MA., Filsafat Ilmu, (Jakarta : PT.Raja Grafindo).
Harun Hadiwijoyo, Seri Sejarah Filsafat Barat 2, (Yogyakarta : Kanisius, 2002).
Muhadjir, Noeng, Prof. Dr. H., Filsafat Ilmu â
�� Positivisme, Post Positivisme, dan Post Medernisme, Edisi II, ( Yogyakarta : Reksadana, 2001).
Suriasumantri, Jujun S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta :Pustaka Sinar Harapan, 1990).
------------ Ilmu Dalam Perspektif, (Jakarta : Gramedia, 1985).
SUMBER : ANWARSIPIL UNM
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Resource


TABLE OF CONTENTS



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. C4T4T4N 4N4K B4NGS4 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger